• Arsip

  • Kategori

  • Online

  • Angka Statistik

    wordpress blog stats

Ini Cara Membuat Kue Bhoi Khas Aceh

Kue Bhoi

Kue Bhoi

KALAU Anda berkunjung ke Aceh, ada satu jenis kue yang menjadi ciri khas daerah ini. Namanya adalah Kue Bhoi. Kue ini dibuat dengan bahan-bahan sederhana.

Dengan perbandingan takaran 1:1:1, Anda tinggal menyiapkan tepung terigu, telur, dan gula. Anda pun bisa membuatnya dengan beragam bentuk. Di Aceh sendiri,kue Bhoi sering ditemui dicetak dalam bentuk ikan, binatang, bunga, dan sebagainya. Baca lebih lanjut

Wawancara M. Nur El Ibrahimy dengan Majalah TEMPO, Setahun Sebelum Beliau Wafat

FREE_P2908200300136 (2)

Beberapa kemelut berdarah membuat Aceh hancur dan terbelakang. Tapi sejarah harus tetap ditulis-bahkan dari kehancuran-untuk memberikan ikhtisar kebenaran kepada generasi yang lebih kemudian (M. Nur El Ibrahimy)

Muhammad Nur El Ibrahimy ibarat kaleidoskop dalam perjalanan sejarah Aceh. Al Khalik memberinya usia yang panjang sehingga ia dapat menyaksikan pergolakan demi pergolakan di negeri itu, sejak Perang Cumbok di masa awal kemerdekaan hingga pergolakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-yang kian menghebat dalam dua tahun terakhir ini. Dan Ibrahimy tidak hanya mengamati pergolakan dari jauh. Baca lebih lanjut

Tak Hanya Kartini : Malahayati, Laksamana Perempuan Pertama di Dunia

Laksamana Keumalahayatin

JIKA kita berbicara tentang Aceh, maka yang terbayang di benak kita adalah para mujahid dan mujahidah  yang berjuang  gigih tanpa pamrih. Aceh telah melahirkan begitu banyak pahlawan. Sungguh heroik perjuangan putra-putri Aceh dalam melawan penjajah. Tak ada satupun penguasa Aceh yang mau bekerjasama dengan penjajah. Ini menyebabkan Aceh sebagai satu-satunya daerah di Indonesia yang tidak pernah dikuasai oleh penjajah. Baca lebih lanjut

Gelar Strata Sosial di Aceh

menyulam-jejak-bumi-pertiwi

”Ditinjau dari segi bahasa, penyematan gelar tersebut oleh orang-orang yang tidak memenuhi syarat bukanlah suatu kesalahan karena bahasa bersifat dinamis.”

ANDA barangkali tak asing lagi dengan kata-kata berikut: sultan, tuanku, teungku, teuku, ampon, cut, sayed, syarifah, sultanah. Kata-kata ini gelar strata sosial di Aceh dan telah digunakan sejak zaman Kerajaan Aceh hingga kini.

Gelaran-gelaran sosial tersebut awalnya tidak digunakan sembarangan oleh seluruh lapisan masyarakat Aceh. Ada kualifikasi tertentu yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin menyematkan gelaran tersebut pada namanya. Baca lebih lanjut

Pada Suatu Hari dengan Daud Beureueh

tgk_daud_beureueh2_2

Abu Daud Beureu’eh

TAHUN 1968 sekitar bulan September, Menteri Sosial Mintaredja SH (alm), mengunjungi Buya Hamka menyampaikan pesan penting dari Presiden Soeharto. Hanya sepuluh menit, Mintaredja datang tergesa-gesa, meninggalkan Buya Hamka juga dengan langkah tergesa-gesa. Penulis yang lagi asik membaca koran, dipanggil oleh Buya dan diberitahu pesan presiden yang baru diterimanya itu.

Isi pesan itu ialah, Presiden Soeharto merasa amat terkesan pada Khutbah Idhul Fitri Buya Hamka di Komplek Istana Baitul Rahim, terutama pandangan Buya tentang Pancasila. Khutbah itu berjudul ”Pancasila akan hampa tanpa Ketuhanan Yang Maha Esa”, dimana Buya menguraikan makna sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang tak lain artinya adalah Tauhid, sama seperti isi risalah yang berjudul ”Urat Tunggang Pancasila” yang ditulisnya sekitar tahun 50-an. Pada bagian lain khutbah Buya yang menarik perhatian Pak Harto seperti yang disampaikan oleh Mintaredja ialah ketika membantah penggolongan Islam Abangan, dan Islam Putihan, semuanya itu adalah bikinan orang saja yang bertujuan hendak memecah umat Islam. Baca lebih lanjut